7 Indikator Kualitas Air untuk Menghasilkan Ikan Nila Terbaik
Ikan nila atau tilapia merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi ikan ini banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air namun kualitas air yang baik sangat diperlukan untuk menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila.
Dalam artikel ini kami akan membahas tujuh indikator kualitas air yang perlu diperhatikan dalam usaha budidaya ikan nila selain itu kami juga akan menjelaskan bagaimana menjaga kualitas air dan budidaya ikan yang sehat.
Berikut adalah 7 indikator kualitas air untuk budidaya ikan nila yang sehat:
Derajat keasaman air (pH)
Derajat keasaman air atau pH adalah salah satu indikator kunci kualitas air yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan nila, ikan ini lebih suka hidup dalam air dengan pH netral hingga sedikit basa yaitu sekitar 6,5 hingga 8,5 tingkat pH yang di luar kisaran ini dapat menyebabkan stres pada ikan dan mengganggu pertumbuhan mereka.
Oksigen terlarut (DO)
Oksigen terlarut dalam air sangat penting bagi ikan nila, ikan ini membutuhkan kadar oksigen yang cukup untuk bernapas dan tumbuh dengan baik oleh karena itu perlu dipastikan bahwa air yang digunakan untuk budidaya ikan nila memiliki kadar oksigen terlarut minimal 5 mg/L. Jika kadar oksigen terlarut di bawah 5 mg/L ikan nila akan mengalami kesulitan bernapas dan dapat menyebabkan kematian.
Suhu air
Suhu air juga merupakan faktor kunci dalam budidaya ikan nila suhu air yang ideal untuk budidaya ikan nila adalah antara 25 hingga 30°C. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengganggu pertumbuhan dan reproduksi ikan.
Kejernihan air
Kejernihan air adalah indikator visual kualitas air, air yang keruh atau berwarna dapat menunjukkan adanya masalah seperti kontaminasi atau pengotoran kejernihan air yang baik adalah tanda bahwa lingkungan hidup ikan nila dalam kondisi optimal dan kualitas air yang kotor atau kurang jernih dapat menyebabkan ikan nila mudah terserang penyakit.
Kandungan bahan organic
Kandungan bahan organik dalam air seperti sisa makanan ikan dan limbah organik dapat mempengaruhi kualitas air dan tingkat bahan organik yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar amonia dan nitrit dalam air yang berpotensi berbahaya bagi ikan, oleh karena itu pengelolaan limbah dan pakan harus diperhatikan dengan baik.
Kandungan logam berat
Kandungan logam berat dalam air merupakan ancaman serius bagi kesehatan ikan Nila, logam berat seperti merkuri dan timbal dapat mengakumulasi dalam tubuh ikan dan berpotensi beracun jika dikonsumsi oleh manusia. Monitoring dan pengendalian kandungan logam berat dalam air sangat penting dalam budidaya ikan ini.
Kandungan bakteri dan parasite
Kandungan bakteri dan parasit dalam air dapat menyebabkan penyakit pada ikan nila karenanya penting untuk menjaga kebersihan air dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengidentifikasi kemungkinan hadirnya bakteri atau parasit pada air tempat hidup ikan tersebut.
Sumber : Regal Springs Indonesia