April 06 2015 0Comment

Strain Ikan Nila

Strain Ikan Nila :

Peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh adanya benih bermutu. Dalam upaya mendapatkan benih ikan nila yang memiliki kualitas unggul, berbagai negara ( termasuk Indonesia ) telah dan masih terus mengembangkan perbaikan genetik melalui rekayasa genetik ikan nila dengan kualitas unggul. Tahapan perkembangannya di Indonesia dapat di gambarkan sebagai berikut :

1. Ikan Nila Hitam Taiwan

Nila ini merupakan hasil perkawinan silang ( Nila Hibrid ) antara Oreochromis Nilotica dengan Oreochromic Aureus yang secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai Penelitian Ikan Air Tawar ( Balitkanwar ) Bogor pada tahun1969, tubuhmya berwarna gelap atau kelabu kehijauan dengan garis vertical 6 – 8 buah. Nila dari Taiwan ini merupakan Nila unggul namun karena ikan ini mudah kawin silang secara liar dengan ikan mujair Oreochromis Mussambica dan varietas lain, sehingga sulit mengendalikan kemurniaannya.

2. Ikan Nila Merah atau Nila Nifi

Nila Merah adalah nila hibryda yang berwarna merah, pertama kali masuk ke Indonesia pad awal tahun 1998 yang di import dari Filipina oleh Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor. Ikan ini kemungkinan merupakan hasil persilangan antara Oreochromis Mossambicus atau Oreochromis Niloticus dan Oreochromis Honorum,Oreochromis Auereus atau  Oreochromis Zilii. Nila Merah mudah cepat menyebar ke seluruh pelosok tanah air karena penampilannya yang menarik perhatian baik warna maupun bentuk tubuhnya yang indah. Di negaralain ikan ini sangat d gemari khususnya masyarakat Jepang dan singapore karena ukuran dan berat badannya  mirip ikan Laut Kakap Merah (Sea Bream) terutama yang berukuran 500 Gram per-ekor , secar umum spesifikasi ikan Nila Merah warna tubuh kemerahan agak putih, pertumbuhannya lebih cepat dari pada Nila lokal dan keturunannya dominan jantan.

3. Ikan Nila Citralada

Nila Citralada pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1988, di introduksi dari Thailand oleh Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor dengan tujuan untuk menambah keragaman ikan Nila di Indonesia. Dalam pengembangannya hingga saat ini menunujukan hasil yang kurang berkembang

4. Ikan Nila Gift 

Nila Gift (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) dari Filipina merupakan hasil persilangan dan seleksi jenis-jenis nila dari Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, Singapura, Israel, Senegal dan Kenya. Jenis ini di kembangkan pertama kali olehInternational Center for Living Aquatic Research Management  ( ICLARM ) di Filippina pada tahun 1987. Program tersebut di biayai oleh Asian Development Bank (ADB) dan United Nation Development Programme ( UNDP ).

Nila Gift di datangkan ke Indonesia pada tahun 1994 melalui Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor ( Balitkanwar ) yang merupakan salah satu anggota International Network for Genetic Aquaculture (INGA) Nila Gift yang pertama kali didatangkan ke Indonesia tersebut merupakan generasi ketiga (G3). Pada tahun 1997 didatangkan lagi Nila Gift berikutnya yang berasal dari generasi keenam (G6 ).

  • Jika dibandingkan dengan Nila lokal, Nila Gift memiliki beberapa keunggulan komparatif sebagai berikut :
  • Jumlah telurnya lebih banyak 20-30%
  • Berat benihnya mencapai 17,5 gram dan pertumbuhannya lebih cepat 100-200% dengan konversi pakan rendah  yaitu berkisar 0,8-1,2
  • Tahan terhadap lingkunganyang kurang baik dan memiliki toleransi hidup di perairan dengan salinitas0-15/oo sehingga bisa dipelihara di perairan payau.
  • Secara fisik dapat di bedakan sebagai berikut

Perbedaan antara Nila Gift dengan Nila Lokal

5. Ikan Nila JICA

Nila JICA dari Jepangadalah hasil pengembangan Lembaga Riset Kagoshima Fisheries Research Station di Jepang strai ikan nila ini di introduksi oleh lembaga Japan for International Cooperation Agency (JICA) pada tahun2002 dan diberi nama Nila JICA  oleh BBAT Jambi, Nila JICA ini dilajukan perbannyakan.

6. Ikan Nila Get

Strain Nila Get ( Genetically Enhanced Tilapia ) berasal dari Filipina, Nila GET ini di datangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Indonesia pada tahun 2002. Tujuan mendatangkan Nila Get ini dalam rangka memperkaya keanekaragaman jenis dan Genetiknya, Nila Get kemudian menjadi salah satu penyumbang genetic untuk menghasilkan Nila Nirwana oleh BPBI Wanayasa, Purwakarta.

7. Ikan Nila Gesit

Strain Ikan Nila Gesit ( Genetical Supermale Indonesia Tilapia ) adalah hasil rekayasa kromoson, secara normal ikan nila betina memiliki kromoson XX sedangkan jantan XY dengan memalui rekayasa set kromoson ikan jantan di ubah menjadi kromoson YY (Nila Gesit) keunggulan dari anakan nila Gesit di banding dengan nila-nila lain adalah sebagai berikut :

  1. Dengan Monosex jantan proses pertumbuhan tidak akan terhambat proses perkawinan
  2. Kekebalan terhadap penyakit relatif baik
  3. Tidak harus menggunakan lagi hormon 17 Alfa Methyl Testoteron karena nila gesit menurunkan kromoson jantan secara genetis
  4. Aman untuk di konsumsi dibandingkan dengan nila yang menggunakan hormon

Perkawinan Nila Gesit bisa di pasangkan dengan betina jenis Nirwana, Sultana, JICA atau Best, dengan perkawinan tersebut menghasilkan Nila jenis GMT (Genetically Male Tilapia) yang monosex jantannya di atas 80% . Untuk perbandingan saat pemijahan biasanya 1 : 3 ( 1 Jantan Nila Gesit dengan 3 betina normal ) untuk membedakan saat pemijahan dan menghindari pencampuran dengan nila jenis lain pada saat di tebar di kolam, maka Nila Gesit diberi tanda yaitu dengan di potongnya sirip depan sebelah kiri atau pemberian tagging (tanda) Nila Gesit merupakan hasil kerjasama antara direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. BBPBAT Sukabumi, BPPT dan IPB pada tahun 2000 yang hasilnya dirilis 2006.

8. Ikan Nila Nirwana

Strain Nila Nirwana merupakan salah satu varietas nila unggul yang di hasilkan oleh peneliti nila di Indonesia. Nila Nirwana adalah akronim dari “Nila Ras Wanayasa” yang dihasilkan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa Purwakarta bekerjasama dengan  para pakar perikanan dari tim ahli Tilapia Broodstock Center , Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya BPPT dan IPB. Ikan Nila strain Nirwana merupakan nila hasil seleksi dengan menggunakan metode seleksi famili terhadap 18 famili Nila GIFT dan 24 Nila GET dari negara Philipa, proses seleksi menghasilkan generasi ketiga yang dijadikan Great Grand Parent Stock (GGPS) dan inilah yang dinamkan dengan Ikan Nila Nirwana.

Keunggulan Nila Nirwana terletak pada kecepatan pertumbuhannya , pertumbuhan bobot ikan Nila Nirwana meningkat sekitar 45 % pada generasi ketiga (F3) dibandingkan dengan awalnya, keunggulan lainnya adalah bentuk tubuhnya lebar, dengan panjang kepala yang lebih pendek dan memiliki struktur daging yang lebih tebal dibandingkan dengan nila lainnya.

9. Ikan Nila Genomar

Nila Genomar ini merupakan jenis strain ikan nila yang di introduksi dari negara Norwegia dan di perkenalkan  oleh pihak swasta, pertumbuhan strain ikan Nila Genomar  sangat baik dan dalam pengembangannya saat ini tujuannya adalah untuk membantu pembudidayaan  dalam pengadaan benih unggul.

10. Ikan Nila BEST ( Bogor Enhanched  Strain Tilapia )

Strain Nila BEST yang pada awalnya bernama “Nila Bogor” merupakan salah satu strain baru ikan nila yang telah dinyatakan lulus oleh Tim Penguji menjadi Nila BEST  ( Bogor Enhanched  Strain Tilapia ) untuk kemudian di sebarkan secara luas di masyarakat tepatnya pada tanggal 02 Desember 2008 , kedepannya masih akan terus berlanjut di hasilkan kembali ikan nila unggul yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu yang di butuhkan oleh masyarakat. Nila Best merupakan ikan hasil pemuliaan dengan karakter keunggulan dalam pertumbuhan , ikan ini dihasilkan melalui suatu proses yang panjangselama 4 tahun  penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) Bogor.

11. Ikan Nila Jatimbulan

Nila Jatimbulan ( Nila Jawa Timur Umbulan )ini merupakan jenis Strain Ikan Nila yang di perkenalkan oleh UPTPBAT Umbulan Jawa Timur pada tahun 2008, pengembangan Nila Jatimbulan ini dimaksudkan untuk menyediakan pengadaan induk unggul ikan nila di Indonesia.

Asal-Usul

NILA JATIMBULAN merupakan nila varietas baru hasil selective breeding (seleksi individu) yang memiliki pertumbuhan yang baik. Metode seleksi didasarkan pada Standar Prosedur Operasional (SPO) No. 01 yang dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan Induk Ikan Nila (PPIINN) Jakarta.Berasal dari hasil seleksi 6 strain ikan nila antara lain : Nila Hitam G3, Nila Hitam G6, Nila Hitam Punten, Nila Putih Sleman, Nila Merah Citralada, Nila Merah Kedung Ombo.

Dari kegiatan tersebut telah didapatkan hasil tiga generasi yaitu hasil Seleksi Individu I yaitu F1, hasil Seleksi Individu II yaitu F2 dan Hasil Seleksi Individu III yaitu F3. Perbanyakan calon induk dilakukan pada hasil seleksi individu III (F3) yaitu F1 Nila Jatimbulan. Berdasarkan hal tersebut dan sediaan calon induk yang ada pada saat ini di UPT PBAT Umbulan, maka ikan nila hitam hasil Seleksi Individu (F3) layak untuk dijadikan induk penjenis dan dilepas oleh Menteri kelautan dan Perikanan dan di diseminasikan kepada instansi atau pembudidaya yang memerlukan.

Berdasarkan hasil pertemuan Pelepasan Ikan Nila Hasil Seleksi Individu pada tanggal 30 Oktober 2007 di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan Jakarta telah diperoleh keputusan bahwa ikan Nila hasil Seleksi Individu yang disetujui untuk dilakukan pelepasan adalah Ikan Nila Hitam dengan nama NILA JATIMBULAN.

Pelepasan varietas Ikan Nila Jatimbulan sebagai Galur Unggul Induk Ikan Nila diputuskan kepada Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep. 11/ MEN/ 2008. Dari hasil monitoring dilapang, performan ikan nila hitam tersebut dari generasi ke generasi menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang cukup berarti.

Klasifikasi dan Sistematika ikan nila Jatimbulan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Filum         : Chordata

Sub filum  : Vertebrata

Kelas          : Pisces

Sub kelas  : Acanthoptherigii

Ordo          : Percomorphii

Sub ordo   : Percoidea

Famili        : Cichlidae

Genus        : Oreochromis

Spesies      : Oreochromis niloticus.

Strain         : Nila Jatimbulan ( SK Menteri Nomor. 11/ MEN/2008 )

Nama Indonesia : Nila (ditetapkan oleh Dirjen Perikanan tahun 1972)

Keunggulan

Dalam rangka memperbaiki mutu induk ikan nila maka perlu dilaksanakan program pengadaan induk / Broodstock ikan nila. Hal ini dilaksanakan demi memenuhi tuntutan globalisasi dunia dengan adanya persyaratan sertifikasi mutu yang ditetapkan oleh pembeli (buyer) dan untuk meningkatkan devisa negara dan pendapatan pembudidaya ikan. Melihat kondisi yang demikian maka kedepan  Indonesia harus mampu menghasilkan induk ikan nila unggul sendiri.

Dari gambaran tersebut maka UPTPBAT Umbulan melaksanakan program Pemuliaan Broodstock Induk Ikan Nila yang bertujuan untuk menghasilkan induk ikan nila strain / varietas baru yang memiliki kriteria yang bersifat unggul dalam pertumbuhan. UPT PBAT Umbulan ini nantinya diharapkan mampu mensuplay kebutuhan induk unggul bagi UPTD dan UPR serta kekurangan benih di masyarakat pembudidaya ikan.

Nila Jatimbulan layak disebut sebagai induk unggul karena telah melalui berbagai uji antara lain :

  1. Uji Pertumbuhan F1, F2 dan F3
  2. Uji Reproduksi, Morfologi, Dressing Percentage
  3. Uji Multilokasi
  4. Uji Adaptasi salinitas,
  5. Uji Genetika (Kekerabatan, genetic gain)
  6. Uji Bebas dan tantang penyakit.

Dengan keunggulan sebagai berikut :

  1. Memiliki pertumbuhan yang lebih cepat (nilai genetik gain 19.47 – 21.59%)
  2. Prosentase Hatching Rate (HR) tinggi ( 90% ) dan Sintasan tinggi ( 85 % )
  3. Memiliki daya adaptasi yang kuat terhadap perubahan salinitasi
  4. Tahan terhadap serangan penyakit (bakteri Aeromonas hydrophylla)
  5. Mudah beradaptasi dan dapat dibudidayakan pada lokasi yang berbeda kondisi lingkungannya (tawar – payau )

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur (Bidang Budidaya)

12. Ikan Nila Larasati

Nila Larasati ini merupakan jenis strain ikan nila yang di perkenalkan oleh Satker PBIAT Janti , Kabupaten Klaten Jawa Tengahpada tahun 2009. Nila Larasati merupakan hasil persilangan antara Nila Singapura dengan Nila Gift. Dalam pengembangannya Nila Larasati banyak berkembang  di Jawa Tengah, pengembangan Nila Larasati dimaksudkan  untuk menyediakan pengadaan benih unggul ikan Nila Merah di Indonesia.

13. Ikan Nila Sultana

Nila Sultana merupkan singkatan dari Seleksi Unggul Salabintana disingkat Sultana adalah strain terbaru  ikan nila yang dihasilkan dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi  (BBPBAT) Jawa Barat. Penemuan galur Sultana sebenarnya telah lama sejak tahun 2001 yang lalu namun legalitas pengakuan dari Kementrian Kelautan Perikanan KKP berdasarkan keputusan Menteri No.KEP.28-MEN-2012 pada tanggal 7 juni 2012, dikembangkan dan diterima publik tahun 2013.

14.  Ikan Nila Srikandi

Ikan Nila SRIKANDI “Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi

  • Ikan Nila Srikandi merupakan strain ikan nila unggul hasil persilangan antara ikan nila hitam nirwana betina dan ikan nila biru jantan.
  • Ikan nila Srikandi dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.09/MEN/2012

Keunggulan :

  • Toleran salinitas tinggi, 20-30 ppt, SR+ 80 %
  • Pertumbuhan cepat,  3 bln size 4
  • Protein lebih tinggi, 17,06 % > nila lokal
  • Rasa lebih enak, disukai konsumen
  • Asam lemak omega 3 & 6 tinggi
  • Dapat dipolikultur dg vanamei
  • FCR di tambak rendah : 0,7-1,1  (mengkonsumsi pakan alami di tambak).

Untuk informasi lebih lengkap mengenai ikan nila unggul silahkan hubungi kami BungaPadma Tilapia Farming

admin

Write a Reply or Comment